traslate

English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Friday, 5 March 2010

Laboratorium Kultur Jaringan

Laboratorium merupakan faktor terpenting dalam kultur jaringan. Menentukan lokasi yang tepat untuk laboratorium kultur jaringan, perlu memperhatikan beberapa aspek. Hal ini erat kaitannya dengan sifat dan ciri kultur jaringan yang mengharuskan kondisi aseptik dan lingkungan terkontrol. Laboratorium kultur jaringan sebaiknya tidak berlokasi di daerah berdebu, contohnya di dekat pabrik semen atau berasap kendaraan bermotor seperti tempat parkir mobil, terminal, atau statsiun kereta api. Laboratorium sebaiknya juga tidak berlokasi di daerah yang berangin kencang, terlalu kering ( langka sumber air ), atau dekat dengan pembuangan sampah. Di tempat-tempat tersebut pengontrolan kontaminasi sulit dilakukan. Lokasi yang baik untuk laboratorium harus di lingkungan yang bersih, bebas polusi, tanpa keterbatasan air, dan yang terpenting diperlengkapi dengan prasarana transportasi utilities ( air, gas, dan listrik ) yang memadai.
Ukuran dan jumlah ruangan yang diperlukan untuk sebuah laboratorium kultur jaringan dapat bervariasi, tergantung pada kebutuhannya. Beberapa hal yang sering menjadi bahan pertimbangan dalam merancang sebuah laboratorim kultur jaringan adalah besarnya kapasitas produksi planlet yang dikehendaki,besarnya modal awal yang ada, serta skala usaha yang dijalankan untuk komersial atau sekedar pemenuhan hobi memperbanyak tanaman.
Fasilitas laboratorium kultur jaringan dibagi menjadi beberapa bagian yang fungsinya satu dengan yang lainnya berbeda dan persyaratannya pun berbeda pula. Laboratorium kultur jaringan harus dirancang sedemikian rupa, karena ada bagian–bagian atau ruangan harus dalam keadaan steril atau bebas mikroba.
Tujuan yang utama dari kultur jaringan yaitu untuk membiakkan bagian tanaman dalam ukuran yang sekecil – kecilnya seperti sel, jaringan dan organ. Oleh karena itu, laboratorium kultur jaringan tanaman harus selalu mengutamakan dan memperhatikan tingkat sterilitas dari ruangan- ruangannya, sehingga terbebas dari kontaminasi dan mikroba yang tidak dikehendaki. Ruang-ruang dalam laboratorium kultur jaringan dikelompokkan menurut macam kegiatan yang ada di dalamnya, yaitu :

A.Ruang Tidak Steril
1.Ruang Tamu Laboratorium kultur jaringan tanaman harus dilengkapi dengan ruang tamu, karena biasanya laboratorium kultur jaringan tanaman selalu didatangi oleh tamu. Ruang tamu ini sebaiknya berada di bagian paling depan dan berhubungan langsung dengan ruang administrasi.
2.Ruang Administrasi Dalam laboratorium kultur jaringan tanaman ruang administrasi digunakan sebagai tempat untuk memcatat surat tentang pembelian alat – alat laboratorium jika ada yang rusak.
3.Ruang Staf Laboratorium kultur jaringan tanaman membutuhkan staf peneliti dalam jumlah banyak. Tujuannya agar dapat diadakan pembagian kerja sesuai dengan spesialisasinya maisng-masing. Di dalam ruang staf dapat pula dilaksanakan diskusi antar staf pada waktu berkumpul bersama. Di samping itu ruang staf ini dapat berfunsi sebagai tempat istirahat setelah seharian bekerja dengan tekun di dalam ruangan laboratorium.
4.Kamar Mandi / Wc Laboratorium kultur jaringan tanaman harus selalu dalam suasana bersih untuk menghindari kontaminasi oleh mikroba. Bila pekerja akan memasuki ruang inokulasi, tubuh dan pakaian harus bersih, tidak berkeringat, dan tidak berdebu. Untuk inilah maka kamar mandi dan wc perlu disediakan dengan syarat harus selalu dalam keadaan bersih.
5.Ruang Ganti Pakaian Untuk menghindari timbulnya kontaminasi oleh mikroba, maka karyawan di dalam laboratorium kultur jaringan tanaman harus memakai pakaian yang bersih, dalam arti baru di cuci. Oleh karena itu di dalam laboratorium kultur jaringan tanaman harus disediakan ruang untuk ganti pakaian.
6.Ruang Penyimpanan Bahan Kimia Komponen bahan kimia penyusun media kultur jaringan tanaman sangat banyak macam jenisnya. Oleh karena itu, penyimpanannya memerlukan pengaturan khusus supaya mudah mencarinya. Penyimpanan yang tidak teratur akan memperlambat pekerjaan. Maka diperlukan tempat penyimpanan bahan kimia yang dibuat dari kayu maupun kaca.
7.Ruang Penimbangan Dan Sterilisasi Dalam membuat larutan kita harus terlebih dahulu menimbang bahannya. Alat yang digunakan untuk menimbang sering kita sebut timbangan analitik digunakan dalam ruangan tersendiri yang bentuk dan konsentrasinya dibuat sedemikian rupa sehingga ruangan ini tidak terpengaruh oleh getaran-getaran dan hembusan angin yang dapat mempengaruhi hasil penimbangan.

B.Ruang Tidak Mutlak Steril
1.Ruang Planlet Dalam ruangan ini menggunakan alat pendingin (AC), maka temperatur ruangan dapat mencapai sekitar 25oC sehingga ideal bagi tumbuhan planlet. Botol-botol yang berisi planlet jumlahnya dapat mencapai ratusan bahkan ribuan. Oleh karena itu dalam ruangan ini harus disediakan rak-rak alumunium yang dasarnya berlobang-lobang untuk meletakkan botol-botol tersebut secara teraatur dan rapi.
2.Ruang Inkubator Eksplan yang sudah ditanam dalam media kultur jaringan perlu dipantau pertumbuhannya setiap hari. Untuk pemantauan ini memerlukan ruangan yang khusus yang keadaannya lebih steril daripada ruangan planlet, yaitu ruangan Inkubator. Ruangan inkubator harus memiliki suhu kurang lebih 25oC dan harus dilengkapi dengan lampu-lampu neon, karena eksplan yang ditumbuhkan dalam ruangan inkubasi membutuhkan temperatur dan cahaya diatur dan disesuaikan jenis eksplannya. Untuk menghemat tempat, maka dalam ruang inkubator ini dapat dilengkapi dengan rak-rak dari kayu dengan dinding rapat tetapi alasnya berlubang-lubang supaya aerasi dapat berjalan dengan baik. Setiap kotak pada rak ini dilengkapi dengan da-light neon lamp 20 watt yang jaraknya 40-60 cm diatas permukaan tutup botol eksplan.

C.Ruang Mutlak Steril
atu-satunya ruangan di dalamlaboratorium kultur jaringan tanaman yang mutlak steril adalah ruangan penanaman (Inokulasi). Ruangan ini biasanya sengaja dibuat dengan ukuran yang tidak sangat besar. Tujuannya adalah agar pelaksanaan sterilisasi ruangannya tidak membutuhkan waktu yang lama dan tidak mengalami kesulitan. Dinding ruangan penanaman (Inokulasi) dilengkapi dengan porselin, sehingga sterilisasi mudah dilakukan . alat yang digunakan untuk melakukan penanaman (Inokulasi) adalah Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) yang biasanya diletakkan pada salah satu sisi ruangan. Letak barang-barang di dalam ruangan ini harus diatur secara rapi dan teratur agar tidak mengganggu pelaksanaan sterilisasi ruangan. Disebelah kanan Laminar Air Flow Cabinet sebaiknya terdapat meja porselin. Meja ini digunakan untuk meletakkan alat-alat yang diperlukan sebelum melakukan penanaman. Alat-alat seperti botol-botol media, skalpel, pinset, petridish, lampu spirus dan lain sebagainya diletakka di atas meja tersebut dan disemprot dengan alkohol 96% dahulu sebelum masuk ke dalam Laminar Air Flow Cabinet. Aerasol sterilisation dapat juga dilakukan dengan menggunakan lampu ultra violet (UV lamp). Lampu ini digunakan untuk sterilisasi udara, sinarnya dipilih yang kuat sesuai dengan volume ruangan lampu UV ini harus dinyalakan pada saat ruangan tidak digunakan. Dan harus dimatikan ketika akan melakukan penanaman. Dalam semua ruangan terdapat beberapa peralatan yang harus ada dalam setiap ruangan laboratorium kultur jaringan. Setidaknya harus ada peralatan sebagai berikut:
1.Ruang Inokulasi


































2.Ruang Pertumbuhan





















3.Ruang Persiapan























4.Ruang Timbang












5.Ruang Dapur

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

2 comments: on "Laboratorium Kultur Jaringan"

Raja ampat said...

wah informasi yang penting, ijin copas yah buat bikin tugas kuliah

ditunggu kunjungan baliknya, saya di www.rdi-lamadi.blogspot.com

Hellomaashma said...

Mantaaap sangat lengkap

Post a Comment